“Kebetulan saya latar belakang pendidikan arsitektur, di suruh menjelaskan sejarah bangunan. Dan ini sangat membantu mengeksekusi adegan itu. Termasuk gedung di New York,” katanya.
Tantangan Syuting
Meski tidak kesulitan memerankan River dalam film tersebut, namun tetap ada tantangan selama 21 hari syuting di New York. Menurutnya, tantangan terbesar adalah suasana padatnya Kota New York.
Banyak orang lalu lalang saat syuting menyebabkan harus lebih fokus. Selain itu, cuaca dingin juga menjadi tantangan yang harus ia hadapi selama syuting di sana.
“Adegan syuting yang sulit itu saat di Mercusuar, dekat laut, angin kencang, dan itu benar-benar dingin sekali cuacanya, Putri sangat kedinginan di sana,” ungkapnya.
Sementara itu, Putri Marino juga merasakan hal sama. Dinginnya kota New York menjadi tantangan tersendiri. Di sisi lain, bermain film yang di adopsi dari novel juga menjadi tantangan tersendiri meski sudah membaca novelnya.
“Saya sudah baca novel, dan tapi tetap fokus di skrip, beban awalnya takut tidak sesuai ekspektasi karena pembaca punya imajinasi saat baca dengan film,” katanya
Putri Marino bersama Nicholas Saputra pun banyak berdiskusi untuk bisa mendalami karakter merek.
“Pendalaman karakter kita juga diskusikan, mendekatkan diri satu sama lain. Lebih banyak berdiskusi sih,” katanya. (*)
Editor: Elly Amaliyah