“Meski gabung semua, dalam laga final putri ada satu siswi SD yang bertarung dengan delapan kakak-kakak SMA lainnya,” kata Nurul.
Ia adalah Arimbi Adha Nandini dari SDN 1 Mindahan, Jepara. Namun sayangnya, Arimbi belum berhasil masuk ke tiga besar.
Ajang jaring bibit muda atlet panjat tebing
Lebih lanjut, Nurul menyebut kejuaraan ini bertujuan untuk mengenalkan olahraga panjat tebing kepada masyarakat luas, terutama generasi muda.
Selain itu, lanjutnya, kejuaraan ini juga hisa menjadi sarana penjaringan atlet berbakat. Pasalnya, panita membatasi peserta hanya hanya untuk atlet non-PON.
Ia pun berharap, dengan adanya ajang ini, kecintaan generasi muda pada olahraga panjat tebing akan semakin tumbuh. Khusus untuk Jawa Tengah, mampu menciptakan atlet-atlet nasional layaknya Kiromal Katibin.
BACA JUGA: Ungguli Veddriq Leonardo, Atlet Panjat Tebing Jawa Tengah Kiromal Katibin Raih Emas di PON 2024
“Harapannya peserta bisa lebih menyukai olahraga panjat tebing soalnya selain bisa ikut kompetisi, mereka bisa mengaplikasikannya di tebing langsung, bisa mengeksplorasi alam dan juga olahraga,” tandas Nurul.
Sementara itu, dalam laga final yang mempertemukan 8 finalis putra dan 9 finalis putri, Icuk Wibianto (SMAN 4 Purwokerto) dan Dinnar Zahratussyifa Shaffa Afizta (SMAN 11 Semarang) berhasil keluar sebagai juara dan merebut medali emas. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi