PEKALONGAN, 24/2 (beritajateng.tv) – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pekalongan melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Kota Pekalongan, Kamis (24/2/2022). Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Wadas, Purworejo yang beberapa waktu lalu mengalami insiden mencekam sebagai imbas dari rencana penambangan batu andesit di desanya.
Sebelum tiba di kantor DPRD, massa aksi terlebih dahulu melakukan long march dari kampus FEB UMPP lalu melewati jalan arteri Kota Pekalongan. Mereka melakukan orasi di jalanan dengan jarak tempuh kurang lebih 5 kilometer.
“Kami datang sebagai bentuk solidaritas terhadap saudara-saudara di Wadas,” teriak Koordinator Aksi, Gumilang.
Tuntutan aksi menurut Gumilang adalah mendesak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar mencabut Izin Penetapan Lokasi (IPL) rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Menurutnya hal tersebut bertentangan dengan kearifan lokal Desa Wadas.
“Telah berpuluh-puluh tahun warga Wadas hidup tenang dan nyaman atas sumber daya berlimpah dari bumi Wadas,” katanya.
IPL Gubernur Ganjar di Desa Wadas, kata Gumilang, dianggap bertentangan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purworejo. Mengingat Desa Wadas adalah daerah rawan bencana.
Tuntutan kedua adalah mendesak Kapolri untuk mengevaluasi dan memberikan sanksi tegas kepada Kapolda Jawa Tengah atas aksi represifitas polisi terhadap warga Wadas. Menurut Gumilang tindakan polisi tersebut jelas-jelas melanggar SOP Polri dalam penanganan masalah.