“Itu sebenarnya lebih bagaimana mengajak masyarakat atau ibu-ibu cinta masak. Sekarang banyak euforia orang pesan online. Bagaimana mengajak ibu-ibu bisa memasak di rumah. Yang paling mudah nasi goreng,” jelasnya.
Terlebih lagi bahan-bahan untuk membuat nasi goreng juga mudah di temukan.
Dalam perlombaan ini masyarakat saya minta menggunakan bahan dari hasil urban farming. Sehingga, lomba ini juga bagian dari menggalakan pertanian perkotaan.
“Kami harap mulai melakukan kegiatan pertanian perkotaan. Filosofinya, ibu-ibu kembali lagi memasak, mengambil bahan dari sekitar lingkungan rumah kita,” paparnya.
Selain itu, sambung dia, menu nasi goreng juga mudah dipadukan dengan berbagai lauk pauk, diantaranya telur, ayam, daging, maupun ikan.
Sehingga, satu piring nasi goreng sudah mengandung karbohidrat, protein, hingga vitamin.
Adapun perlombaan ini, peserta merupakan kelompok. Setiap peserta wajib mengunggah video memasak di akun Youtube mulai mendapatkan bahan dari hasil urban farming hingga proses memasak.
Peserta terbaik di tingkat RT akan mewakili kelurahan untuk bertanding final pada puncak peringatan HUT ke-78 RI di Kota Semarang. (*)
Editor: Elly Amaliyah