Dilarikan ke Rumah Sakit
Petugas bersama warga segera mengevakuasi jasad Setianingsih dan membawa kedua anaknya ke RSI Boja Kendal untuk mendapat perawatan intensif.
“Kondisi anak-anaknya sangat memprihatinkan. Mereka hanya minum air putih selama sebulan,” tambah Wastoni.
BACA JUGA: PSIS Semarang Tetapkan Ega Raka Pelatih Kepala Baru, Langsung Hadapi Kendal Tornado FC Pekan Ini
Menurut warga, keluarga Setianingsih tertutup namun tidak tampak mengalami kesulitan ekonomi. Ia bahkan sering membeli bahan makanan dalam jumlah besar sebulan sekali. Karena itu, tak ada yang menyangka tragedi memilukan ini akan terjadi.
Dari keterangan Putri, terungkap bahwa ayah mereka meninggal pada 2017 di Kalimantan, dan sejak saat itu keluarga pindah ke Boja pada 2019. Setelah kehilangan sang ayah, Setianingsih semakin tertutup dan jarang berinteraksi dengan tetangga. (*)
									












