“Data ini yang menjadi guidline kita untuk memasukan kuota tambahan. Termasuk orang-pramg yang masuk RS, tidak mampu, di cover UHC,” sebutnya.
Di tengah efisiensi anggaran, Hakam menyampaikan, UHC justru tidak terdampak. Mengingat, kesehatan menjadi perhatian dan program prioritas Walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti.
Ia mengakui, data penerima program UHC memang sangat dinamis. Ada masyarakat yang semula terkena PHK kini mulai bekerja kembali sehingga BPJS pun kembali di tanggung perusahaan masing-masing. Ada pula masyarakat yang di angkat menjadi pegawai, dan sebagainya.
“Pemerintah tetap cover bagi yang tidak mampu. Yang ditanggung perusahana tidak kami tanggung, nanti bisa jadi temuan BPK. Data-data kami singkronkan tiap bulan dengan Dukcapil, mungkin afa masyarakat yang meninggal kami offkan. Data yang sudah bekerja lagi di perusahaan kami singkronkan,” terangnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah