Hubungan intim sebelum menikah, jelas Probo, juga bukan lagi menjadi hal yang tabu. Seiring dengan kemajuan teknologi, norma-norma yang dipegang dulu juga semakin dilanggar. Itu juga bentuk dukungan lingkungan yang permisif.
BACA JUGA: Dari Beda Agama hingga Belum Siap Mental, Ini Alasan Anak Muda Semarang Enggan Menikah di Usia Muda
Faktor anak muda menunda menikah
Terpisah, Praktisi Psikolog, Dian Ekaningrum, S.Psi, CH, CHt menjelaskan jika faktor ekonomi dan karier lebih besar menjadi alasan anak muda menunda atau enggan menikah.
“Kalau telusuri pasti alasan generasi saat ini enggan memutuskan untuk menikah pasti jauh lebih kompleks, bukan sekadar tidak jadi prioritas,” sebut Dian, sapaan akrabnya.
Menurut Dian, anak muda sekarang lebih cenderung memilih hubungan yang praktis, takut berkomitmen, enggak mau bersusah-susah memulai suatu hubungan.
“Ini juga dampak digitalisasi yang semuanya serba instan dan mudah. Mereka lebih tertarik dan fokus pada pengembangan diri untuk mencapai tujuan pribadi. Pendidikan, karir, menjalani passion pribadi jadi hal yang lebih menarik perhatian anak muda saat ini. Sehingga makin kurang perhatian, waktu dan keinginan untuk mempunyai komitmen,” jelas Dian.
Dian menambahkan, hubungan serius dan jangka panjang, akan ada anggapan memiliki potensi menghalangi kesenangan dan usaha mereka meraih impian, kemandirian, kesenangan dan tujuan pribadinya.
“Saat ini telah terjadi pergeseran norma sosial, namun di pernikahan tetap sebagai sesuatu yang sakral. Ada perasaan cemas atau ketakutan tentang perceraian sehingga semakin takut untuk berkomitmen. Kondisi tersebut membuat titik fokus mereka lebih besar pada pentingnya mempunyai kualitas hubungan, ketimbang status hubungan perkawinan,” lanjutnya.
Hingga akhirnya banyak anak muda lebih memilih hidup beberapa waktu menunda, dengan tetap menikmati kebebasannya. Sebelum nanti dia sepenuhnya memutuskan untuk membangun keluarga dan berumah tangga. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi