“Sinergi dan semangat kebersamaan ini memungkinkan pengelolaan irigasi berjalan secara maksimal, sehingga kita bisa meminimalisir dampak buruk akibat banjir dan musim kemarau,” katanya.
Bupati juga menyoroti tantangan geografis Kabupaten Demak yang berada di jalur hilir sungai dan memiliki 13 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melintasi wilayah demak. Selain itu, ia menyinggung masalah penurunan muka tanah (land subsidence) yang terjadi di Kabupaten Demak dengan rata-rata penurunan 1 hingga 20 cm per tahun.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah strategis untuk pengelolaan irigasi yang berkelanjutan di Kabupaten Demak.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai wadah strategis dan berkelanjutan untuk mewujudkan keterpaduan dalam pengelolaan sistem irigasi di Kabupaten Demak. Manfaatkan momen ini untuk diskusi, koordinasi, dan konsultasi dengan dinas dan instansi terkait,” tuturnya. (*)
Editor: Andi Naga Wulan.