“Dengan cara seperti itu tidak ada dusta di antara kita, dan bisa pertanggungjawabkan sertifikat,” imbuh Erwan.
Siswa jadi korban perkara piagam palsu
Penggunaan piagam palsu dalam PPDB jenjang SMA tahun ini menjadi evaluasi bagi semua pihak. Sebelumnya, Disporapar Jawa Tengah mengaku kecolongan karena telah memberikan verifikasi kepada piagam terkait.
Sementara bagi Dinas Pendidikan Kota Semarang, Erwan mengatakan pihaknya telah mengantisipasi hal serupa dengan Sang Juara. Yakni, sebuah situs yang berguna untuk mengecek kebenaran piagam penghargaan siswa.
“Saya berharap, [sebetulnya] para siswa tidak tau kondisinya seperti apa, yang paling tepat berikanlah penilaian secara objektif. Kalau toh dia juara tiga, ya turunkanlah sebagai juara 3. Kasian anak-anaknya,” ucapnya.
BACA JUGA: Video Sekda Jateng Belum Dapat Laporan Kasus Piagam Palsu PPDB
Lebih lanjut, Erwan memandang jika permasalahan piagam palsu kali ini cukup rumit lantaran berpotensi menjadikan siswa menjadi korban, baik siswa pengguna piagam maupun siswa yang tergeser.
Maka, ia berharap solusi yang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah hadirkan ialah win-win solution bagi kedua belah pihak siswa. Sehingga, kasus ini dapat segera terselesaikan mengingat waktu PPDB semakin mepet.
“Jangan sampai anak menjadi korban, sama kalau ada perselisihan siswa dengan siswa itu jangan menjadi korban, karena siswa yang melakukan kegiatan itu dua-duanya korban,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi