Hendi menggambarkan, politik uang membutuhkan dana yang luar biasa. Dengan asumsi 18 juta pemilih di Jawa Tengah mendapatkan Rp100 ribu.
“Meskipun kadang-kadang ini enggak masuk akal, mosok dengan jumlah penduduk 37 juta, pemilihnya 28 juta harus pakai uang sih? Kan berarti kalau kita ngambil 18 juta saja, kemudian di kali 100 ribu, itu sudah 1,8 triliun,” ungkap dia.
Oleh sebabnya, Hendi berharap warga Jawa Tengah dapat memilih dengan cerdas, sesuai hati nurani.
“Saya berharap masyarakat Jawa Tengah lebih cerdas. Kalaupun ada seperti itu ya itu rezeki mereka, di terima saja, tapi nyoblosnya di pilih-pilih, kan enggak ada orang yang tahu nyoblosnya [yang mana],” sambung dia.
BACA JUGA: Dua Hasil Lembaga Survei Andika-Hendi Ungguli Luthfi-Yasin, Hendrar Prihadi: Evaluasi Bagi Kami
Ia berharap, warga Jawa Tengah bisa memilih pemimpin yang memiliki track record baik.
“Harus benar-benar memilih pemimpin yang nantinya bisa membawa Jawa Tengah ini menjadi provinsi yang tidak kalah dengan provinsinya di barat dan di timur,” pungkas dia. (*)
Editor: Farah Nazila