Sewa paling murah senilai Rp70 ribu per bulan untuk unit yang terdiri satu kamar, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur. Sedangkan, harga sewa paling mahal senilai Rp340 ribu per bulan untuk unit terdiri dari dua kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur.
Hal ini yang membuat masyarakat sulit melepas atau keluar dari rusunawa. Maka, perlu aturan atau sistem sebagai legalitasnya.
“Ternyata, melepaskan sulit. Caranya, kami batasi. Memang belum ada aturan yang membatasi mereka. Ini yang kami nggak bisa kami keluarkan. Kalau mereka nunggak tiga, kami ingatkan, kami eksekusi. Antrean berikutnya bisa masuk,” terangnya.
Antrean yang mencapai 4.000 KK, tidak sebanding dengan kapasitas rusunawa. Dia menyebut, kapasitas rusunawa di Kota Semarang sebanyak 2.282 unit yang terbagi di 12 blok.
“Peminatnya banyak sekali. Kami ditarget sesuai ketentuan. Pemeriksaan BPK ada. Target kami 100 persen hunian,” tambahnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah