SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota Semarang untuk pertama kalinya menggelar Anugerah Wanita Puspakarya 2025, sebuah malam apresiasi bagi perempuan yang memberi dampak nyata bagi masyarakat dan kemajuan kota.
Malam itu, panggung Gedung Ki Narto Sabdo Taman Budaya Raden Saleh menjadi ruang penghormatan bagi ketangguhan perempuan.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menyebut penghargaan ini bukan sekadar seremoni. Melainkan bentuk pengakuan atas perjalanan panjang para perempuan yang berkarya dengan ketekunan, keberanian, dan konsistensi di berbagai bidang.
“Setiap penerima anugerah memiliki kisah perjuangan yang berbeda, tetapi mereka bersatu oleh satu nilai, yaitu kebermanfaatan. Mereka bekerja dalam senyap, namun dampaknya terasa luas oleh masyarakat,” ujar Agustina.
Mengusung tema Wanita Semarang Unggul, Inovatif, dan Inspiratif, Agustina menjelaskan tiga fondasi utama yang menurutnya menjadi kekuatan perempuan di ibu kota Jawa Tengah.
Keunggulan lahir dari daya juang dan integritas dalam menghadapi tantangan, inovasi tumbuh dari kemampuan mengolah keterbatasan menjadi peluang. Sementara sifat inspiratif hadir ketika karya dan langkah hidup mampu menjadi teladan bagi lingkungan sekitar.
Menurut Agustina, kemajuan Kota Semarang tidak dapat lepas dari peran strategis perempuan. Perempuan hadir sebagai penggerak UMKM, penjaga warisan budaya, pendidik keluarga, hingga agen perubahan lingkungan yang bekerja langsung di tingkat akar rumput.
BACA JUGA: Uniknya Pos PAM Tugu Muda Semarang Berbentuk Bus, Manfaatkan CCTV AI Pantau Lalu Lintas
“Pemerintah Kota Semarang berkomitmen menciptakan ruang yang aman dan setara bagi perempuan. Ketika perempuan mendapat kepercayaan, dampaknya tidak hanya terasa oleh kita, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.
Momentum penganugerahan yang bertepatan dengan peringatan Hari Ibu memberi makna tersendiri.
Agustina menyampaikan pesan reflektif bagi seluruh perempuan di Semarang agar tidak meremehkan peran sekecil apa pun yang berjalan dalam kehidupan sehari-hari.
“Setiap peran itu bermakna. Jangan ragu memulai dari hal kecil, karena perempuan tidak harus sempurna untuk memberi arti dan perubahan,” kata Agustina.













