SEMARANG, beritajateng.tv – Film Assalamualaikum Baitullah yang rilis serentak pada 17 Juli 2025 di seluruh bioskop Indonesia akan menjadi pengalaman sinematik penuh rasa. Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dan diperankan oleh para pemain seperti Michelle Ziudith (Amira), Tissa Biani (Amel), dan Arbani Yasiz, film ini bukan sekadar menampilkan kisah religius, tapi juga perjalanan emosi mendalam menuju ikhlas dan spiritualisasi diri.
Lantas, apa yang membuat film Assalamualaikum Baitullah berbeda? Simak penjelasannya sebelum kamu menonton filmnya.
BACA JUGA: Spoiler Alert Film Sore! Cinta Lintas Waktu dan Luka Tak Terucap
1. Ikatan Emosi dalam Film Assalamualaikum Baitullah
Sisi emosional film ini terasa kuat sejak awal. Amira terlihat meneteskan air mata di depan Kakbah sebagai simbol pergulatan batin yang tertahan harap dan doa. Melalui ceritanya, kamu akan merasa seperti ikut merasakan luka, bertapa di dalam layar sambil berharap diberi kekuatan.
2. Nuansa Sinematik Spiritual yang Realistis
Impresi visualnya tak dibuat-buat, mulai dari sorotan kamera, tata sinematografi, dan scoring audio memperkuat atmosfer religius. Adegan kebersamaan antar perempuan peziarah dari berbagai latar, saling menguatkan lewat doa dan obrolan ringan, menciptakan ambiance hangat sekaligus syahdu.
BACA JUGA: Di Balik Romansa Lintas Waktu, 5 Fakta Unik Film Sore: Istri dari Masa Depan
3. Relevansi Kisah Kehidupan dan Ikhlas
Amira bukan karakter tanpa luka. Ia kehilangan orang terdekat, dan tersakiti karena pengkhianatan. Alur semacam ini kerapkali hadir di realitas sehari-hari.
Film Assalamualaikum Baitullah menyajikan bahwa “jatuh” menjadi bagian wajar dari kehidupan, selama ada doa dan ketulusan untuk bangkit. Premis ini memberi penonton ruang refleksi soal arti ikhlas dan ketegaran.