Selanjutnya perubahan generasi yang semakin ketergantungan terhadap dunia maya juga berdampak pada para prajurit TNI. Salah satunya adalah menurunkan militansi keprajuritan. Maka pendekatan kepada anggota seperti melalui Jam Komandan (Jamdan) harus sering dilakukan. Termasuk dalam hal perekrutan TNI yang harus dilaksanakan secara ketat.
“Dansat harus memiliki Kapabiltas dan berkarakter. Memahami level kepemimpinan jabatan dan luwes dalam bergaul agar memiliki kawan yang potensial untuk bisa membantu memberikan dukungan,” ungkap Kasad.
Kehadiran Dansat juga harus bermanfaat bagi satuan dan masyarakat sekitarnya. Tidak mengambil hak prajurit, hidup sederhana serta termotivasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
Diakhir sambutannya Kasad mengungkapkan bahwa kunci sukses adalah melakukan yang terbaik dan terus melakukan perbaikan walau sekecil apapun dan tidak pernah larut dalam kesedihan maupun kebahagiaan serta tidak pernah takut untuk memimpin.
“Cita-cita adalah impian yang harus direalisasikan dan diperjuangkan. Keberhasilan juga datang dari orang lain yang pernah kita tolong, maka jangan pernah bosan membantu orang lain dan setiap masalah itu datangnya dari Tuhan YME, hadapi semua dengan muka tegak dan mandiri dibarengi dengan ketaqwaan,” imbuhnya.
Beberapa petinggi negara seperti Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, Menkopolhukam Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P., Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., serta Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., juga hadir untuk memberikan pengarahan dalam AKS tersebut. Selain itu Menko Marves Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., dan Mendagri Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., juga turut memberikan pengarahan melalui Vidcon. (Ak/El)