BLORA, beritajateng.tv – Mantan Wakapolri 2013-2014, Komjen. Pol. (Purn.) Oegroseno, disinyalir mendukung salah satu pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Blora, Jawa Tengah.
Hal itu terlihat sewaktu sejumlah awak media menemuinya, ia tampak asyik mengobrol bersama calon Bupati Blora nomor urut 2, Abu Nafi, di sebuah rumah makan di Blora, pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Saat ditanya soal kedatangannya ke Blora, ia mengaku kangen dengan Blora, lantaran dulu ayahnya asli Blora semenjak kecil.
“Pengin lihat daerah dulu bapak saya kecil kan di sini. Jadi paling tidak saya pernah minum air di Blora; lha, sekarang saya kangen sama Blora,” ungkap Oegro, sapaan akrabnya.
BACA JUGA: Hujan Badai, Pagar Tembok Dinas Perdagangan Blora Ambrol Timpa Dua Rumah Warga
Oegro menambahkan, ia mendengar di Blora saat ini sedang ada Pemilihan Bupati dan wakil Bupati Blora 2024. Ia mengaku tertarik dengan calon pemimpin Blora yang akan bertarung memperebutkan kursi Blora 1 di Pilkada 2024.
“Kebetulan ada Pilkada di sini, saya tanya-tanya, ono piro calone (ada berapa calonnya)? Loro (dua), yo wis gak popo (ya sudah gak apa-apa). Kalau ketemu salah satu calon atau dua-duanya ya gak masalah. Pilkada ini kan untuk memilih calon pemimpin baru kan. Siapa pun dia kan pemimpin baru kan?” kata Oegro sambil tersenyum.
Oegro berharap dalam Pilkada nanti, fungsi-fungsi yang ada dari KPUD, Bawaslu, dan seluruh perangkatnya bisa melaksanakan tugas sesuai dengan amant Undang-undang.
“Jujur, adil, langsung, umum, bebas, rahasia. Jangan ada permainan seperti Sirekap. Sudahlah tinggalkan masa lalu. Kita ingin ke depan lebih baik untuk bangsa dan negara Indonesia, khususnya di Blora,” jelas Oegro.
Selain soal pemilihan bupati, juga kangen kuliner Blora
Selain mendengar ada Pilkada di Blora, kedatangannya juga lantaran kangen dengan kuliner Blora, yakni sate ayam legendaris Pak Daman yang berada di jalan Gunung Sumbing.
“Kangen aja, agar pikirannya bisa terasah,” imbuhnya.
Menanggapi tentang pertemuannya dengan Abu Nafi, Oegro hanya menginginkan adanya perubahan di Blora, terutama warga di desa.
“Ya saya titipkan. Saya itu waktu Kadiv Propam itu 2009, desa bapak saya di Bleboh sana itu kondisinya masih seperti tahun 69-70,” kata Oegro.