Penindaklanjutan Pemprov Jateng terhadap kenaikan harga beras bersama Bulog
Menurut Luthfi, kenaikan harga beras yang ada di beberapa daerah akan pihaknya tindaklanjuti segera bersama dengan Bulog. Apalagi saat ini sudah masuk musim panen, sehingga penetrasi akan berlangsung agar tidak terjadi kenaikan harga yang tinggi.
“Kenaikan harga kebutuhan pokok terpengaruhi oleh beberapa hal. Saat ini juga musim anak masuk sekolah, kebutuhan meningkat dan sebagainya, sehingga negara harus hadir dalam rangka penetrasi harga,” jelasnya.
Melihat antusiasme masyarakat yang berbelanja di GPM, Luthfi sudah meminta kepada di dinas dan stakeholder terkait untuk meningkatkan kegiatan. GPM akan dijadikan role model penetrasi harga.
“(Masyarakat) ramai sekali. Dari pagi ramai sekali, lihat saja. Ini menjadi role model untuk kita gerakkan di sebelas kabupaten/kota, tidak hanya Purworejo,” pungkasnya.
BACA JUGA: Harga Bahan Pokok Melambung, Sumanto Minta Pemerintah Jamin Stok Cukup
Salah seorang warga, Estimah, mengaku senang dengan adanya Gerakan Pangan Murah yang Pemprov Jateng selenggarakan. Di sana ia dapat membeli bahan pokok dengan harga yang lebih murah dari harga di pasar.
“Ini beli beras, minyak goreng, dan telur. Harganya miring sedikit ketimbang di luar. Senang karena harga di luar mahal. Beras di luar Rp14 ribu, ini 5 kg Rp55 ribu, beli 10 kg tadi,” ujar warga asal Desa Kaliurip Purworejo itu. (*)
Editor: Farah Nazila