Moeldoko pun menyambut baik Gerakan Maju Tani yang diusung oleh sekelompok anak muda. Dia menyebut gerakan ini sebagai Neo Marhaen.
“Dulu Bung Karno bertemu dengan seorang petani bernama Marhaen yang tekun menjalankan pekerjaannya sebagai petani namun jauh dari sejahtera. Karena itu, Bung Karno mengenalkan gerakan Marhaen yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kini, dengan lahan subur yang semakin berkurang, sejumlah anak muda menawarkan konsep metafarming untuk membuat petani lebih sejahtera. Gerakan ini saya sebut sebagai neomarhaein,” kata Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, metafarming ini merupakan bentuk transformasi di sektor pertanian. Konsep ini memanfaatkan teknologi yang berguna untuk menginspirasi anak muda untuk mau menjadi petani.
“Kalau kita dengar semua tadi keterangan dari Pak Erwin (inisiator Gerakan Maju Tani-red), mereka bisa bertani di dalam ruangan dengan menggunakan green pod. Itu merupakan sebuah terobosan baru di sektor pertanian. Saya berharap gerakan ini bisa mengubah kebijakan pemerintah di sektor pertanian,” jelas Moeldoko.
BACA JUGA:Musim Kemarau Melanda, Petani di Kabupaten Blora Pilih Beralih Tanam Kacang Hijau, Ini Alasannya
Menurut Moeldoko, cita-cita Presiden Soekarno tentang kesejahteraan petani sekarang jadi kenyataan dengan konsep metafarming yang melahirkan Petani Muda Digital.(*)
Editor: Farah Nazila