SEMARANG, beritajateng.tv – Eksistensi Klenteng Sam Poo Kong tak lepas dari simbol pluralitas yang selama ini lekat pada bangsa Indonesia.
Menurut sejarahnya, Klenteng ini merupakan petilasan Laksamana Cheng Ho saat berlabuh di Semarang. Untuk mengenang Cheng Ho, masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa membangun klenteng yang kini menjadi tempat peringatan sekaligus untuk beribadah.
Menariknya, selain menjadi tempat melaksanakan peribadatan, klenteng ini juga menjadi salah satu destinasi wisata terkenal saat berkunjung ke Semarang.
Beritajateng.tv mengunjungi Kelenteng Sam Poo Kong bertepatan dengan Festival Syawalan Sam Poo Kong, Minggu 30 April 2023.
BACA JUGA: Festival Syawalan Klenteng Sam Poo Kong Ramai Pengunjung
Dari pantauan, pengunjung yang datang memenuhi area halaman klenteng. Patung Laksamana Cheng Ho yang berdiri kokoh menjadi spot foto pilihan bagi pengunjung.
Suara musik Jawa terdengar dari salah satu bangunan klenteng yang juga menjadi panggung atraksi reog. Pengunjung pun tampak antusias menyaksikan kesenian khas Jawa tersebut.
Budaya Jawa Tak Hilang
Meskipun klenteng sangat kental kaitannya dengan budaya Tiongkok, lantas tak membuat budaya Jawa dihilangkan dari Sam Poo Kong ini. Hal ini terbukti dengan adanya pertunjukan reog yang menjadi salah satu dari kesenian yang tampil pada Festival Syawalan.
Selain Reog, pertunjukan barongsai menjadi kesenian yang juga menghibur pengunjung Klenteng Sam Poo Kong.
Salah satu anggota grup Barongsai Nacha Dharma, Rafenda Nendi tampak sibuk mengenakan kostumnya sebelum pertunjukan berlangsung.
Rafenda menuturkan bahwa ia dan pemain barongsai lainnya rutin berlatih dua minggu sekali.