Sehingga total keseluruhan dengan adanya penambahan 41 titik di jalan MT Haryono, nantinya akan ada sebanyak 77 titik di Kota Semarang. Jika ujicoba tersebut berjalan baik, maka akan diteruskan lagi ke ruas jalan lainnya akan diterapkan juga di Jalan Depok, Jalan Thamrin dan Jalan Gajahmada.
“Harapan kita seluruh kota Semarang bisa menggunakan e- parkir. Apalagi hasil evaluasi dan sambutan masyarakat selama ini yang cukup baik dengan adanya parkir elektronik ini,” katanya.
Sedangkan untuk penerapan parkir elektronik pihaknya dibantu oleh beberapa pihak lainnya, seperti Bank Indonesia saat pelatihan jukir, DPU membuat marka jalan untuk parkir dan tim Saber Pungli untuk pengawasannya.
“Disisi kami sendiri, penerapan e-parkir, juga harus menyiapkan sarana dan prasarananya, seperti rambu parkir, dan marka jalan. Sehingga perlu adanya sinergitas antara SKPD dan instansi lainnya untuk mendukung terobosan penerapan parkir elektronik di Kota Semarang,” jelasnya.
Adapun kendala yang masih sering ditemui di lapangan, lanjut Joko, belum semuanya masyarakat memiliki dan menggunakan e-wallet.
“Untuk pembayaran digital, antisipasi kita petugas pendamping membawa wallet jika akan transaksi untuk sementara ini, kedepannya kami harapkan masyarakat bisa mempunyai e-wallet atau internet banking untuk memudahkan transaksi saat parkir di tepi jalan umum,” pintanya.
Pihaknya juga terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar terbiasa dengan menggunakan cashless.
Seperti diketahui, penerapan e-parkir dimulai pada 2 Februari 2022 lalu di empat ruas jalan, yaitu jalan MT Haryono mulai dari Simpang pringgading-Jalan Sidorejo, ruas Jalan Agus Salim mulai dari Simpang Pekojan-Bubakan, Jalan Wahid Hasyim mulai dari Simpang Kauman-Simpang Beteng, dan Jalan Pekojan mulai dari Simpang Pekojan-Jalan Inspeksi. (Ak/El)