SEMARANG, beritajateng.tv – Isu polisi bunuh diri Gorontalo menjadi perbincangan khalayak ramai, terutama pihak kepolisian. Sang ayah mempertanyakan alat bukti untuk membenarkan statement tersebut, Selasa (28/3/2023).
Saat wartawan beritajateng.tv menyambangi rumah duka, Muslih, ayahanda Alm Briptu RF mengatakan perasaan janggal masih menyelimuti pikiranya atas kematian putranya, Briptu RF, Spripim Kapolda Gorontalo yang diduga meninggal karena bunuh diri dengan cara menembakkan senjata api (senpi) yang dibawa ke dada kirinya di mobil dinas. Isu polisi bunuh diri Gorontalo tersebut sampai saat ini masih menyeruak di awak media.
Muslih menyebut ada beberapa kejanggalan terhadap kasus kematian sang anak. Hal tersebut tentu memerlukan pendalaman untuk memvalidasi kebenaran tersebut.
“Saya masih berpikir kejanggalan-kejanggalan yang saya alami terhadap anak saya untuk membuktikan kebenaran itu. Saya masih butuh pendalaman,” tuturnya.
Muslih sendiri ternyata mantan polisi yang bertugas sebagai penyidik Polri. Menurutnya, kematian anaknya tidak terlihat tanda-tanda mencurigakan.
“Saya sendiri mantan penyidik (polisi),” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa belum mengetahui alat bukti yang menyimpulkan Briptu RF tewas karena bunuh diri. Hasil otopsi jenazah juga belum keluar. Maka dari itu, statement polisi bunuh diri Gorontalo belum tentu benar adanya.
“Sementara kalau dinyatakan seperti itu. Kita belum mengetahui alat bukti apa yang mendukung. Otopsi belum, kan tidak mengetahui apakah memang senjata itu. Yang paling mengetahui adalah orang yang berkompeten dengan itu,” sambungnya.
BACA JUGA: Ayah Briptu RF Minta Kasus Anaknya Diusut
Polisi Bunuh Diri Gorontalo: Fakta Sebenarnya?
Muslih sendiri sebenarnya ikhlas jika penyebab kematian Briptu RF itu memang bunuh diri. Hanya saja perlu ada fakta-fakta yang bersifat logis atau masuk akal sehat.
Dia berharap, penyidik bisa menelusuri soal penyebab meninggalnya Briptu RF.