SEMARANG, beritajateng.tv – Kesejahteraan guru tak terlepas dari berbagai janji yang Bacapres tebar menjelang Pemilu 2024 mendatang. Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang menjadi Bacawapres pendamping Anies Baswedan menyebut angka Rp30 juta tepat untuk gaji guru di daerah DKI Jakarta.
Selain itu, Bacapres PDI Perjuangan sekaligus mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga berjanji akan menaikkan gaji guru hingga Rp30 juta. Alasannya, bagi Ganjar, guru merupakan kunci penting bagi keberhasilan pendidikan dan kemajuan bangsa.
Menilai janji Bacapres yang menyangkut kesejahteraan guru tersebut, pakar pendidikan asal Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Ngasbun Egar angkat bicara. Ia mengapresiasi keinginan Bacapres dan calon legislatif yang berkeinginan untuk menyejahterakan kehidupan tenaga pendidikan.
Terlebih, iming-iming gaji yang tinggi mampu meningkatkan semangat guru untuk mengajar. Menurut Ngasbun, sektor pendidikan sudah seharusnya menjadi perhatian utama Pemerintah, khususnya dalam hal pembangunan bangsa.
Hanya saja, bagi Ngasbun, janji kepada guru mesti realistis. Mengingat komponen-komponen pekerja yang harus negara biayai tidak hanya guru saja.
“Kalau gaji guru dijanjikan sampai 30 juta itu nanti memenuhinya bagaimana? Dalam bentuk apa dan nanti yang menyetujui siapa? Janji itu jangan sekadar janji, harusnya yang sudah dihitungkan dan realistis,” ujar Ngasbun saat dihubungi beritajateng.tv melalui sambungan WhatsApp, Sabtu, 16 September 2023 malam.
Jika Bacapres benar-benar ingin menaikkan gaji guru, lanjut Ngasbun, hal itu sebaiknya termasuk dengan adanya sebuah kontrak politik. Adapun kontrak politik itu menurutnya penting agar janji yang telah Bacapres lontarkan tak tinggal kenangan jika sudah terpilih nanti.