Imam pun tak banyak bicara saat menjawab perbandingan Sekolah Rakyat, SMKN Jateng, maupun sekolah pada umumnya. Ia mengaku, pihaknya masih belum mendalami arah Sekolah Rakyat.
“Yang jelas kan untuk anak-anak miskin itu biar dapat kesempatan sekolah. SD kan belum penjurusan, tapi yang SMA itu. Kalau SMK kan jelas, sistemnya kaya vokasi. Kalau SMA kan harus otomatis dia berpikir apakah dia mau melanjutkan perguruan tinggi ataukah dia mau kerja,” jawab Imam.
Serupa dengan guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat. Imam masih menunggu kebijakan dari Kemensos RI.
“Untuk rekrutmen guru masih berproses,” tegas dia.
BACA JUGA: Siap Bangun Sekolah Rakyat di Jateng, Kemensos RI Bagikan Syarat-syarat Masuknya
Lebih lanjut, Imam membeberkan syarat utama mendaftar pada Sekolah Rakyat adalah terdaftar pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Saat ini pun DTSEN masih dalam proses penyusunan.
“Harus melalui proses daftar, ada seleksi administrasi. Syaratnya dia harus masuk di Desil 1, 2, 3, dan 4. Kalau Desil 1 masih kekurangan murid bisa masuk ke Desil 2 dan seterusnya,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila