Jateng

Bangkit dari PHK, Tim Jasa Suruh Semarang Bertahan Hidup dan Menemukan Makna Baru

×

Bangkit dari PHK, Tim Jasa Suruh Semarang Bertahan Hidup dan Menemukan Makna Baru

Sebarkan artikel ini
jasasuruh semarang
Salah satu tim @semarangjasasuruh saat melakukan pesanan dari klien. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Dua tahun menganggur setelah terkena PHK, Eko (36) sempat merasa masa depannya gelap. Hari-harinya banyak dihabiskan di rumah, sesekali mencari lowongan pekerjaan yang makin langka.

Namun titik balik itu datang dari orang terdekat istrinya sendiri yang mengenalkan sebuah peluang sederhana. Lewat Jasa Suruh Semarang, layanan berbasis pesan-antar dan bantuan harian yang sedang berkembang di kota ini.

Sebelumnya, beritajateng.tv telah mengupas kisah tentang Founder Jasa Suruh Semarang @semarangjasasuruh, Boim Syahputra, yang menceritakan bagaimana layanan ini lahir dari kebutuhan banyak orang akan bantuan kecil namun mendesak.

Di balik kisah itu, ternyata ada cerita para pekerjanya yang tak kalah menarik salah satunya Eko.

Cari Peluang, Bertahan Lewat Sapu dan Pel

Satu bulan setelah @semarangjasasuruh berdiri, Eko bergabung tepatnya pada Agustus 2025. Keahliannya sederhana yakni bersih-bersih. Tapi dari keahlian itulah ia bertahan.

“Dulu saya biasa bersih-bersih. Jadi pas tahu ada kerjaan di Jasa Suruh, saya pilih ambil job cleaning. Ya bersih-bersih kos, rumah, apa saja,” ujar Eko saat beritajateng.tv temui pada Selasa, 18 November 2025.

BACA JUGA: Sektor Hotel di Jateng Masih Terpuruk, PHK Berkedok ‘Unpaid Leave’ Marak Terjadi

Dalam sehari, Eko bisa mendapat 2-3 pesanan. Pendapatannya memang tak selalu pasti, tapi cukup menghidupi keluarga kecilnya hingga hari ini.

“Penghasilan memang nggak tentu. Tapi alhamdulillah bisa membantu, bisa nambah pemasukan. Yang penting ada buat makan dan kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Bisa Keliling Semarang, Kenal Banyak Orang

Baginya, pekerjaan ini bukan sekadar soal uang. Lewat pekerjaan itu, Eko yang dulu hanya berdiam di rumah kini bisa kembali menyentuh dunia luar.

“Bisa keliling Semarang, ketemu orang-orang baru. Rasanya jadi hidup lagi,” ungkapnya.

Ia mengaku, salah satu hal paling berharga adalah kepercayaan para pelanggan. Ada yang memintanya membersihkan kamar kos, membereskan dapur, sampai membantu beberes tempat tinggal pasca pindahan.

“Pelanggan banyak yang baik. Kalau cocok, mereka panggil saya lagi,” tuturnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan