“Itu nasi box bergantian, dari Kecamatan Dempet, itu luar biasa banjirnya sampai setinggi manusia. Kemudian ada Desa Merak, Karanganyar, (dapat) bantuan bika puasa dari nasi box PKB,” bebernya.
Dahsyatnya banjir kedua buat PCNU Demak sulit dirikan dapur umum
Banjir ini bukan kali pertama bagi warga Demak, melainkan bencana kedua kalinya. Saat banjir pertama, Aminuddin bercerita pihaknya bisa mendirikan dapur umum yang mampu mendistribusikan hingga 60 ribu nasi bungkus.
Dapur umur saat banjir pertama, tutur Aminuddin, berlokasi di Masjid Kalitekuk. Dibantu oleh beberapa pihak mulai dari Fatayat hingga Banser, dapur umur milik PCNU Demak mampu memasak 3,5 kuintal beras per harinya.
Namun sayangnya, banjir kedua yang Aminuddin sebut lebih luas dampaknya membuat dapur umum tak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
“Untuk banjir kedua wilayah cakupannya jadi luas banget, kita benar-benar lumpuh. Kebanyakan dari warga kami yang mengurus dapur umum terkena banjir, bahkan rumahnya tergenang. Jadi mereka harus mengurus diri mereka sendiri,” akunya.
BACA JUGA: 29 Sekolah Terendam Banjir, Kegiatan Belajar di Demak Terganggu, Pembelajaran Beralih Online
Sebab, banjir kedua tak hanya menerjang Kecamatan Gajah dan Karanganyar. Melainkan wilayah lainnya hingga Demak bagian kota pun sempat lumpuh akibat hebatnya banjir kedua di Kota Wali itu.
“Bahkan sampai Sayung, semuanya terjadi bersamaan dan semua tergenang. 80 persen Demak itu tergenang air,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila