“Ada dari pengungsi yang kembali bekerja di pagi hari atau pergi untuk membersihkan rumah. Kemudian malamnya Kembali ke Gedung pengungsian. Untuk kepulangan para pengungsi tentunya secara bertahap dan tidak langsung. Karena yang mulai surut adalah daerah pantura sedangkan daerah pemukiman masih cukup tinggi,” jelasnya.
“Bagi warga yang rumahnya sudah kering akan kita fasilitasi untuk pulang dan kita bantu dengan mengerahkan damkar. Untuk membersihkan rumahnya ataupun membersihkan fasos seperti masjid balai desa,” terangnya.
Kondisi Banjir Demak Mulai Surut
Sementara itu untuk kondisi tanggul yang jebol, bupati menjelaskan bahwa tanggul utama yang jebol di dua titik di sungai Wulan sudah BBWS dan kementrian PUPR tutup dan ada penebalan dinding. Pemkab sudah menginstruksikan petugas untuk mensisir tanggul sungai tersier yang jebol dengan bentuan beberapa perusahaan di Demak dengan membantu meniggikan tanggul dan menutup tanggul yang jebol.
“Dengan kejadian ini tentunya kita harus selalu waspada dengan melakukan pengawasan di semua tanggul kritis. Sebab setiap tahun ada limpasan baik ke ke Demak atau Kudus. Agar kedepan tidak terjadi lagi banjir seperti ini. Untuk jalan pantura sendiri masih belum dibuka karena genangan air masih tinggi.ada 20 mobil pompa yang sudah dioperasikan,” pungkas Bupati.
Sementara itu Ketua DPRD Kudus, Masan, mengatakan bahwa pihaknya sudah biasa menangani pengungsi sehingga aman. Apalagi ini adalah berhubungan dengan kemanusiaan sehingga tidak menjadi masalah dan tidak mengganggu anggota DPRD.
“Tidak ada masalah dengan pengungsian, seluruh kegiatan kantor aman. Bahkan untuk anggaran adalah gotong royong orang Kudus suka membantu dan swadaya masyarakat. Sehingga untuk masalah makan aman,” pungkasnya.(*)
Editor: Elly Amaliyah