SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Perdagangan (Disperindang) Provinsi Jawa Tengah membantah harga beras premium capai Rp 21 ribu di pasaran. Sebelumnya, heboh kabar soal lonjakan harga beras di berbagai wilayah Jateng, khususnya Kota Semarang yang kemudian masyarakat keluhkan.
Salah satunya pedagang sembako di Pasar Karangayu, Royati yang menyebut harga beras premium Mentik Wangi menyentuh angka Rp 21 ribu per kilogram. Dalam sebuah wawancara pada Kamis, 15 Februari 2024 lalu, Royati mengaku harga jenis tersebut sebelumnya Rp 15 ribu.
Kepala Disperindag Jateng, Ratna Kawuri mengoreksi hal tersebut. Menurutnya, berdasarkan pantauan yang timnya lakukan, tak ada satu pun beras premium yang menyentuh angka Rp 20 ribu ke atas.
“Tidak ada itu (beras premium) tembus Rp 20 ribu, di pasaran Rp 16 ribu. Beras medium sekitar Rp 15.500- Rp 16.500, kemudian yang premium itu ada Rp 16 ribu- Rp 17 ribu. Artinya harganya itu tidak seperti yang diberitakan sampai Rp 20-21 ribu, tidak ada itu,” ujar Ratna, mengonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Senin 19 Februari 2024.
Ia pun memastikan tak menemukan pedagang yang menjual beras premium dengan rentang harga Rp 20 ribu ke atas sebagaimana yang ramai publik ketahui. Sebab, Disperindag Jateng menurutnya rutin melakukan pantauan setiap hari di pasaran.
BACA JUGA: Harga Beras di Kota Semarang Melambung Naik, Ini Penyebabnya
Kendati demikian, Ratna membenarkan memang ada kenaikan harga bahan pokok, termasuk beras di pasaran. Tak hanya itu, ia juga menyebut adanya komoditas lain yang mengalami kenaikan harga.
“Sesuai dengan pantauan memang ada kenaikan harga khususnya beras, cabai merah keriting, maupun cabai merah rawit. Memang dari hasil pantauan kami ada lonjakan. Ini juga istilahnya masih kami telusuri, sejauh mana kenaikan itu,” sambung Ratna.
Harga beras naik, efek bansos Jokowi?
Di tengah lonjakan harga bahan pokok, tak sedikit yang mengaitkan hal tersebut dengan bantuan sosial (bansos) yang sebelumnya gencar dibagikan oleh Presiden RI, Joko Widodo beberapa saat menjelang Pemilu.