“Kesuksesaan ini adalah kebersamaan, bagaimana beliau punya relawan yang luar biasa banyak ya kita lihat. Tapi, mengikut sertakan partai pendukungnya dalam semua gerakannya, ini menjadi penting,” tutur Herzaky.
BACA JUGA: Bantah Soal Perang Bintang, Ahmad Luthfi: Apa itu Kandang Banteng? Gak Ada, yang Bilang Siapa?
Ia melihat, Jawa Tengah akan memiliki masa depan yang baru
“Hari ini kita bisa membuktikan walau bagaimanapun kita punya masa depan yang lebih baik lah. Ada harapan baru, ada perubahan baru untuk di Jateng. Kekuatan hari ini di Jateng jauh lebih merata dan lebih menarik nantinya,” ucap dia.
Terlebih, Herzaky ingin ke depan politik uang bisa berkurang pada perhelatan Pilkada 2029 dengan kemenangan Luthfi-Yasin.
“Tentu kita bisa melihat 2029 apakah pilihan hari ini mana yang lebih tepat. Kita ingin politik uang bisa dikurangi, gak ada lagi mobilisasi a mobilisasi b. Kita coba lakukan dan laksanakan ke depannya,” pungkas dia.
Klaim Jateng sebagai kandang banteng
Sebelumnya diberitakan, Deddy mengklaim Jateng masih berstatus sebagai kandang banteng.
Pihaknya menyebutkan pasangan calon pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi atau Hendi, yang diusung PDIP berhasil mendulang suara sekitar 40 persen.
“Angka tersebut berkisar dua kali lipat dari total suara yang diperoleh yang diusung PDI Perjuangan pada Pemilihan Umum Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah 2024,” kata Deddy di Kantor DPP PDIP Jakarta, Ahad, 1 Desember 2024.
Perolehan suara PDIP pada Pemilu Anggota DPRD Provinsi Jateng 2024 berkisar pada angka 25,6 persen. Dengan demikian, kata dia, pemilih banteng masih tetap setia dengan PDIP karena angkanya hampir dua kali lipat pemilu anggota legislatif (pileg).
“Itu adalah bukti bahwa Jawa Tengah masih menjadi rumah bagi kaum Marhaen,” ujar Deddy, di Kantor DPP PDIP Jakarta, Ahad, 1 Desember 2024. (*)
Editor: Farah Nazila