KUDUS, beritajateng.tv – Kasus pengeroyokan oleh oknum suporter Persijap di Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah, sempat menggemparkan warganet di media sosial (medsos).
Kini kronologi kasus pengeroyokan oleh oknum suporter Persijap akhirnya terungkap.
Pengeroyokan yang berlangsung pada Minggu, 1 Desember 2024 malam tersebut diduga berawal dari penyalaan flare ke rumah warga dan pelemparan batu.
Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic mengatakan, kejadian bermula saat rombongan suporter Persijap dari arah Kabupaten Pati melintas wilayah Kabupaten Kudus.
”Mereka yang secara beriringan menaiki motor dan dikawal pihak kepolisian menyalakan flare dan kembang api yang diarahkan ke rumah warga,” ungkapnya saat konferensi pers, Jumat, 6 Desember 2024.
BACA JUGA: Aksi Beringas Suporter Persijap Jepara Bikin Heboh, Netizen Colek Erick Thohir
Saat berada di lokasi, sekitar 500 meter ke selatan dari Lapangan Jambul Bol, rombongan berpapasan dengan korban, I (23). Korban saat itu mengendarai sepeda motor berboncengan dengan temannya.
Sewaktu berpapasan itulah ada dugaan lemparan batu. Kejadian itu memicu pengeroyokan pada korban secara bersama-sama oleh beberapa oknum suporter Persijap.
Sementara itu, pengakuan tersangka MA, korban sempat mengacungkan jari tengah. Hal itu kemudian memicu emosi rombongan suporter yang melintas sehingga pengeroyokan terjadi.
Menurutnya pelaku yang terlibat dalam aksi pengeroyokan itu lebih dari dua. Pada kejadian itu, ia sendiri mengakui turut menendang korban saat terjadi aksi itu.
”Saya juga melempar batu ke arah korban. Batu itu saya dapat di sekitar lokasi. Untuk pelakunya mungkin ada kalau sepuluh lebih,” ujarnya.
Ia menyesal atas perbuatan yang telah ia lakukan itu. Ia juga meminta maaf kepada korban dan keluarga atas tindakan pengeroyokan itu.
Sebelumnya, suporter Persijap Jepara membuat kegaduhan di sebuah kawasan di Kudus, Jawa Tengah.
Terekam CCTV, rombongan suporter tersebut tampak rombongan konvoi suporter Persijap Jepara yang beringas melakukan tindakan anarkis.