Selain menimbulkan kerusakan kendaran, Farida menuturkan jalan rusak di Semarang juga memakan korban.
“Ada korban jatuh, ada mobil yang as-nya rusak, karena melewati lubang itu. Kalau model-model mobil yang city car itu kan memang agak pendek, kalau di medan seperti itu kurang nyaman,” papar Farida.
Minta jalan rusak rampung perbaikan dua minggu sebelum lebaran
Tak ingin jalan rusak merugikan warga terus-menerus, Ombudsman Jawa Tengah mengaku sudah meneruskan aduan kepada DPU Kota Semarang dan berbagai pihak terkait.
“Atas dasar itu, kami berkoordinasi dengan PU Semarang dan Balai Besar Pemeliharaan Jalan. Responsnya baik, beberapa titik sudah ada perbaikan,” ungkap Farida.
Terlebih, jalan rusak harus selesai di perbaiki sebelum mudik Lebaran tiba.
“Sama dengan Pak Gubernur, dua minggu sebelum lebaran harus tuntas, karena Jateng itu destinasi mudik terbesar di Indonesia. Artinya, kalau masalah jalan gak selesai, akan menganggu kenyamanan warga yang mudik,” tegas Farida.
BACA JUGA: Minta Efisiensi Tak Sasar Pelayanan Publik, Ombudsman Jateng: Lebih Baik Pangkas Perjalanan Dinas
Lebih lanjut, Farida menegaskan adanya Inpres Efisiensi tak boleh mengganggu perbaikan jalan rusak di Jawa Tengah. Ia pun memastikan hal itu tak menjadi penghambat perbaikan jalan.
“Masalah efisiensi anggaran, maaf ya, bukan jadi hal yang menghambat, karena apapun itu, jalan harus diperbaiki dan harus bisa digunakan secara aman dan selamat,” pungkas dia. (*)
Editor: Farah Nazila