Serupa, kata Sri Heni Susilowati, Kepala SD Negeri Candi 01. Dia menyatakan, sebelum ada peremajaan mebeler bermaterial MDF rangka besi itu, meja dan kursi di kelas masih berbahan kayu. Kondisi yang lama, bahkan membuat lapuk dan tidak layak untuk menunjang aktivitas belajar.
Meja dan Kursi Baru SD di Semarang
“Dulu itu bangku biasa dari kayu yang sudah banyak rusak dan bisa dikatakan tidak layak. Ini ada 58 untuk dua rombel (rombongan belajar) atau dua kelas, dulu mereka satu bangku berdua, sekarang sudah satu-satu. Kursinya terlihat mewah ketimbang yang kemarin,” kata Heni, mengungkapkan kebahagiaan.
Kebahagiaan itu, kata Heni, sangat tampak dari raut wajah siswa-siswi. Menurutnya, sangat mendukung dalam pelaksanaan KBM di dalam kelas. “Harapannya ke depannya semua kelas diganti akan menjadi rapi, anak-anak senang, dan pembelajaran jadi lebih optimal,” ujarnya.
Peremajaan meja kursi baru bagi siswa tersebut merupakan upaya peningkatan mutu dan modernisasi sarana pendidikan bagi SD Negeri di Kota Semarang. Melalui pengadaan meja kursi baru bermaterial MDF rangka besi itu, dapat memicu motivasi dan semangat belajar para siswa.
Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Semarang, Muhammad Farid mengungkapkan, anggaran Rp 19.192.000.000 dari APBD perubahan 2023 untuk meja kursi siswa fabrikasi tersebut.
“Cakupan alokasi peremajaan meja kursi fabrikasi berada di sembilan kecamatan, Gajahmungkur, Ngaliyan, Tugu, Mijen, Candisari, Semarang Barat, Semarang Tengah, Gayamsari, serta Pedurungan,” katanya.
Tak berhenti pada tahun ini saja, pada 2024 mendatang, dia menyatakan, Pemkot Semarang akan kembali melakukan peremajaan meja kursi sekolah. Ini sebagai bentuk perhatian pimpinan daerah pada dunia pendidikan.
“Semoga memberikan manfaat serta membawa semangat belajar, sehingga ke depan dapat menciptakan anak-anak SD Negeri di Kota Semarang makin unggul, hebat, berkarakter dan berbudi pekerti mulia,” tuturnya.(*)
Editor: Elly Amaliyah