BLORA, beritajateng.tv – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Blora kembali merapatkan barisan melalui forum Penguatan Kapasitas Kelembagaan bersama mitra kerja di Ballroom Hotel Azana, Kamis, 27 November 2025.
Bawaslu Blora menegaskan bahwa pengawasan Pemilu tidak bisa hanya bertumpu pada satu institusi, melainkan kerja kolektif seluruh elemen daerah.
Tiga narasumber hadir memberikan perspektif strategis yaitu Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Sosial Badan Kesbangpol Blora, Siswo Gunawan; Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blora, Lanova Candra Tirtaka; dan Tenaga Ahli Komisi II DPR RI, Muhammad Sirotuddin.
Ketua Bawaslu Blora, Andyka Fuad Ibrahim, membuka kegiatan dengan pesan tegas yakni penguatan kelembagaan hanya akan efektif bila dibarengi jejaring kolaboratif yang solid.
“Bawaslu tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan stakeholder. Forum ini ruang penting bagi kita untuk berdiskusi dan memberi masukan konstruktif agar pengawasan Pemilu berjalan lebih berintegritas,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa sinergi antara Bawaslu, KPU, pemerintah daerah, dan lembaga terkait harus menjadi fondasi bersama dalam mengawal keadilan Pemilu.
Dalam pemaparannya, Siswo Gunawan menyoroti pentingnya stabilitas politik daerah, terutama menjelang masa krusial Pemilu.
Ia menyebut Desa Anti Politik Uang (APU) menjadi salah satu program Bawaslu Blora yang dinilai berhasil mengubah wajah partisipasi politik masyarakat desa. Menurutnya, program berbasis komunitas tersebut patut diperkuat dan diperluas.












