Selain itu, Teten Masduki juga mengkritik transformasi digital di Indonesia yang belum mampu menghasilkan ekonomi baru.
Meskipun Presiden Joko Widodo telah mengingatkan tentang pentingnya transformasi digital, ia merasa bahwa penerapannya belum optimal, terutama dalam industri manufaktur, pertanian, perikanan, kesehatan, dan sektor lainnya.
BACA JUGA: Ingin Main TikTok Bisa Dapat Duit? Ikuti Cara Ini untuk Daftar Affiliate, Mudah dan Sederhana!
“Kue ekonominya gak bertambah, tapi faktor pembaginya makin banyak,” imbuhnya.
Teten Masduki juga mencatat bahwa aturan terkait masuknya barang impor ke Indonesia terlalu longgar, terlebih dengan tarif bea masuk yang murah. Hal ini membuat produk UMKM dalam industri manufaktur seperti garmen, kosmetik, sepatu olahraga, dan farmasi sulit bersaing.
“Terlalu mudah masuknya barang impor ke Indonesia. Terlalu murah tarif bea masuk consumer goods ke sini. Jangankan UMKM, produk industri manufaktur pun gak bisa bersaing,” tandasnya. (*)