SEMARANG, beritajateng.tv – Banjir yang masih menggenangi kawasan Kaligawe dan Genuk, Kota Semarang, memantik kemarahan mahasiswa.
Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (BEM KM Unissula) melayangkan somasi terbuka kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menuntut perbaikan total jalan Pantura yang dinilai rusak parah dan menjadi penyebab utama banjir tahunan.
Dalam unggahan resmi di akun Instagram @bemkmunissula pada Kamis, 23 Oktober 2025 itu, BEM KM Unissula menilai pemerintah gagal menunjukkan perhatian terhadap kondisi Jalan Pantura yang rusak dan berlubang di sepanjang Kaligawe, Genuk, Tanjung Mas, hingga Demak.
BACA JUGA: Banjir Tak Surut di Kaligawe-Genuk, BPBD Jateng: Rumah Pompa Tenggang dan Sringin Sedang Upgrade
Kerusakan jalan disebut memicu banyak kecelakaan, kemacetan panjang, dan memperparah banjir setiap musim hujan.
“Pemerintah seakan menganaktirikan jalan Pantura daripada jalan tol tanggul laut,” tulis BEM KM Unissula dalam surat somasi tersebut.
Mereka memberi tenggat waktu 7 x 24 jam terhitung sejak 22 Oktober 2025 bagi Menteri PUPR untuk menindaklanjuti tuntutan itu. Jika tidak, mahasiswa mengancam akan menggelar aksi besar dengan melibatkan warga terdampak, termasuk opsi blokade jalan Pantura.
Banjir menahun dan jalan terus berlubang, BEM KM Unissula kritik pemerintah lamban bertindak
Hingga Jumat, 24 Oktober 2025, kawasan Kaligawe masih terendam banjir akibat hujan deras yang terjadi sejak Selasa, 21 Oktober 2025 lalu. Kondisi itu makin parah dengan jalan berlubang dan tidak adanya peninggian badan jalan, membuat arus lalu lintas lumpuh di sejumlah titik.
Menteri Sosial dan Politik BEM KM Unissula, Fakhrian Fawwazki, menilai banjir dan kerusakan jalan di Kaligawe sudah menjadi persoalan menahun yang tak pernah tuntas.
“Lalu jalanan Pantura yang masih berlubang pun yang mengakibatkan banjir rob terjadi sehingga masih banyaknya korban jiwa akibat banjir,” ujar Fakhrian kepada beritajateng.tv, belum lama ini.













