Hadirnya pejabat dan politikus dalam Munas XVIII BEM SI Kerakyatan di Padang
Dalam agenda Munas tersebut adalah pemilihan koordinator pusat dan jajaran pengurus inti BEM SI di tahun 2025. Ariq membenarkan ada beberapa pejabat dan politikus yang hadir. Di antaranya, Kepala BIN Daerah, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Kapolda Sumatera Barat, Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Ketua Umum Partai Perindo.
Ia menyayangkan kehadiran pejabat dan tokoh politik tersebut hanya memberikan sambutan. Hal itulah yang dinilai bahwa Munas tersebut memberikan panggung untuk pejabat dan politikus.
“Yang kemudian kami sayangkan juga harapannya kan bisa memberikan suatu insight ya terkait dengan kepemudaan misalnya kan begitu. Tapi sayang sekali hanya sambutan saja gitu ya. Artinya kan tidak halnya ada hal substansial kemudian bisa teman-teman mahasiswa terima, ya. Itu yang kami rasakan bahwa ini hanya memberikan panggung untuk pejabat di situ,” jelasnya.
BEM UNDIP memutuskan menarik diri dari BEM SI Kerakyatan sehari sebelum penutupan Munas. Keputusan itu setelah munculnya konflik fisik antar peserta, yang menyebabkan dua mahasiswa mengalami luka.
BACA JUGA: Bank Jateng Syariah Resmikan KCPS Undip, Wujudkan Sinergi Keuangan Syariah
Dengan demikian, BEM UNDIP menegaskan tidak akan bergabung dengan aliansi nasional manapun di tahun ini. Khususnya yang teranggap tunduk pada kepentingan elite.
“Untuk kepengurusan di tahun ini BEM UNDIP tidak mengikuti aliansi sama sekali. Tidak tahu untuk di tahun depan akan seperti apa,” pungkas Ariq. (*)
Editor: Farah Nazila