Kepala Dinas Kesehatan Demak, Ali Maimun juga mengatakan hal senada. Ia menyatakan bahwa selain gerakan bersama, langkah atau program fogginginsasi juga dilakukan meskipun memiliki beberapa dampak negatif.
“Kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan bagaimana hal itu dapat secara signifikan mengurangi risiko DBD,” kata Ali Maimun.
Dari kegiatan ini, Gerakan Grabb-Jentik juga bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong di kalangan masyarakat, yang telah menurun belakangan ini. Dengan kerjasama dan partisipasi aktif dari sekolah-sekolah dan seluruh warga, harapannya gerakan ini tidak hanya akan memutus mata rantai penularan DBD tetapi juga memperkuat ikatan komunitas.
BACA JUGA: Pemkab Demak Gelar Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal, Upaya Preventif Meningkatnya Perokok Pemula
Data terbaru menunjukkan adanya penurunan kasus DBD di Kabupaten Demak, dari 285 kasus dengan dua kematian pada tahun 2023, menjadi 187 kasus dengan satu kematian di tahun 2024. Inisiatif Grabb-Jentik harapannya dapat terus menekan angka penularan dan menjadikan Demak bebas dari DBD. (*)
Editor: Farah Nazila