Hanya saya, poin plus membaca nyaring daripada mendongeng adalah sarana mengenalkan buku. Dengan membacakan buku secara nyaring, orang tua bisa sekaligus mendongeng.
“Kalau kita hanya cinta pada ceritanya saja ya kita akan cinta pada cerita dan imajinasi yang terbentuk. Tapi ketika kita cinta pada buku, semua jenis cerita kita akan menyukainya,” tutur Unik.
Read aloud bikin anak lebih responsif dan percaya diri
Unik juga menyoroti banyaknya orang tua yang memberikan gadget kepada anak-anak. Menurutnya, meski memiliki manfaat positif, namun memberikan gadget kepada anak memiliki lebih banyak sisi negatif.
“Sekarang banyak yang suka gadget, dari segi anak-anak tentu banyak negatifnya kan. Akhirnya kenapa kita nggak alihkan anak-anak ke hal yang menyenangkan, misalnya buku,” ucapnya.
BACA JUGA: Berawal dari Cuitan Twitter, Komunitas Bookclub Semarang Kini Punya 700 Anggota
Unik pun menyarankan agar para orang tua untuk menyediakan dan membacakan buku berkualitas sesuai dengan level baca anak.
Apalagi membaca nyaring memiliki banyak manfaat dalam mendukung tumbuh kembang anak. Mulai dari segi sosial anak lebih responsif dan percaya diri. Selain itu, dari segi psikologis sebagai metode healing, hingga sebagai ajang bonding antara orang tua dan anak.
“Kita sebagai orang tua yang belum terbiasa membacakan nyaring, itu perlu dipaksa kalau memang pengen anaknya suka baca buku. Tapi tidak boleh memaksa anak karena pasti yang terekam nantinya malah mereka nggak nyaman, takut, dan tidak mau membaca buku,” pungkasnya. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto