Makam Ki Ageng Pandanaran
Walaupun Ki Ageng Pandanaran hidup sezaman dengan para Wali Sanga, ia bukan bagian dari kelompok tersebut.
Ia mendirikan pesantren dan aktif menyebarkan ajaran Islam sekitar wilayah yang saat itu mulai berkembang dan menjadi subur.
BACA JUGA: Daftar 3 Film Animasi Bertemakan Religi, Cocok jadi Tontonan Anak saat Bulan Ramadhan
Di tengah wilayah subur tersebut tumbuh pohon asam yang letaknya terpencar-pencar (dalam bahasa Jawa disebut asem arang), sehingga daerah itu kemudian dikenal dengan nama Semarang.
Makam Wali Habib Toha Bin Yahya
Mbah Depok sebenarnya adalah seorang ulama bernama asli Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya. Ia berperan penting dalam penyebaran agama Islam sekitar wilayah Semarang.
Selain berdakwah, tokoh yang dikenal dengan sebutan Mbah Depok ini juga terlibat dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Portugis bersama pasukan Kerajaan Mataram.
Meski telah wafat sejak tahun 1799, nama Mbah Depok tetap banyak yang mengenang dan menghormati, bahkan menjadi nama salah satu jalan sekitar Kelurahan Kembangsari, Kecamatan Semarang Tengah.
Makam Kiai Sholeh Darat
Kiai Sholeh Darat terkenal sebagai seorang ulama terkemuka yang menyandang berbagai gelar kehormatan, salah satunya al-‘alim, al-allamah, al-habib Syekh Muhammad Sholeh As-Samarani al-Jawi asy-Syafi’i.
Beliau lahir di Jepara, tepatnya di Dusun Kedung Jemblong, Desa Ngroto, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara. (*)