SEMARANG, beritajateng.tv – Berangkat dari keprihatinan atas maraknya kasus pembuangan bayi, Rumah Bayi Semarang atau yang terkenal dengan nama Semarang Baby Home hadir di Kota Semarang, tepatnya di Kelurahan Sendangguwo, Tembalang.
Meski baru resmi mendapat izin sejak bulan Juli 2023, Semarang Baby Home terus berkomitmen untuk menjadi tempat bagi insan-insan malang yang tidak sang orang tua inginkan.
Namun siapa sangka, mengemban misi mulia seperti itu, ternyata Semarang Baby Home berawal dari rasa iba seorang tour guide atau pemandu wisata di Pulau Dewata, yaitu Burhan.
Pada 2019 lalu, Burhan, tour guide yang juga seorang supir itu tergerak setelah melihat banyaknya bayi terlantar dan terbuang oleh keluarganya. Ia kemudian memutuskan untuk mendirikan Yayasan Rumah Bayi Bali Indonesia atau yang terkenal dengan nama Bali Baby Home.
BACA JUGA: Anggap Tiada Tempat Terindah Selain Pangkuan Ibu, Semarang Baby Home Tak Sediakan Layanan Adopsi
Mendapat bantuan dan dukungan beberapa pihak, Bali Baby Home terus berkembang. Seiring berjalannya waktu, Bali Baby Home tidak hanya menampung bayi di sekitar Pulau Dewata, namun juga menerima bayi-bayi dari Pulau Jawa dan Sumatera.
Hingga pada akhirnya, karena jarak yang terlalu jauh beberapa bayi harus singgah terlebih dahulu di Kota Semarang sebelum menuju Bali. Kemudian, itu menjadi awal mula mereka memutuskan membuka cabang di Kota Semarang.
“Semarang awal mula cuma mau sebagai rumah singgah, misal bayi ditampung di Semarang dulu sebelum dikirim ke Bali, hanya untuk transit. Tapi bayi di sana jadi overload karena jumlah pengasuh dan bayi nggak seimbang, akhirnya kita bikin yang di Semarang,” kata salah satu pengurus Rumah Bayi Semarang Ahmad Afandi kepada beritajateng.tv, beberapa waktu yang lalu.
Semarang Baby Home tampung 13 bayi, andalkan bantuan donatur
Tak ingin mendapat polemik, Ahmad kemudian bergerak cepat dengan mengurus perizinan. Salah satunya membuat akta notaris yang baru saja selesai pada Juli 2023.