Menurutnya, sektor pemerintah, fiskal, moneter dan keuangan perlu berbicara dalam bahasa kebijakan yang sama agar koordinasi lebih efektif dan kebijakan lebih tepat sasaran.
“Sekarang ini sebelum tidur dan bangun tidur orang langsung melihat ponsel, tapi banyak informasi yang tidak tersaring. Karena itu, penting memahami isu ekonomi, fiskal, moneter dan sistem pembayaran dari sumber yang terpercaya,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, seminar menghadirkan tiga sesi utama: stabilitas makro dan ketahanan ekonomi nasional yang ekonom Joshua Pardede paparkan. Sementara tema diplomasi ekonomi serta kepercayaan publik menjadi paparan mantan Menlu Retno Marsudi.
“Diplomasi ekonomi yang kuat harus berdiri di atas data dan komunikasi yang kredibel untuk memperkuat kepercayaan publik,” pungkasnya. (*)













