Menurutnya, hal tersebutlah yang menjadi masalah dan berpotensi menimbulkan perpecahan.
“Kalau hanya saya memuji yang saya dukung, sampeyan memuji yang sampeyan dukung nggak masalah. Tapi kalau saya tidak hanya mendukung yang saya dukung tapi sambil menjelek-jelekin yang sampeyan dukung, itu persoalan,” tegasnya.
Tegaskan tak berpolitik, pesan sesama seniman jangan eror
Sementara itu, selain dikenal sebagai ulama, Gus Mus juga dikenal sebagai seorang seniman yang produktif melahirkan karya kreatif.
Ia pun menilai, tak sedikit seniman yang kini juga terlibat dalam politik praktik. Namun menurutnya, hal tersebut manusiawi dan biasa asal tidak terlalu berlebihan.
“Seniman kan juga manusia. Jangankan seniman, ustaz juga ada yang eror juga kan, manusiawi sekali. Tapi kan kita harus ikut berupaya supaya jangan semuanya eror,” pesan Gus Mus.
Terakhir, dalam kesempatan ini, Gus Mus juga menegaskan jika ia tak akan bisa terseret dalam kepentingan politik praktis oleh pihak manapun. Menurutnya, hal tersebut telah menjadi rahasia umum, sehingga banyak pihak yang mundur ketika ada yang berusaha mendekat untuk mendapat dukungan Gus Mus.
BACA JUGA: Pendaftar Pengawas TPS Lampaui Target, Bawaslu Jateng: Tembus 132 Ribu Orang, Brebes Terbanyak
“Mereka akan mundur sendiri karena diisin-isin wong (dipermalukan orang), karena semua orang tahu saya nggak bisa ditarik-tarik kemana-mana. Jadi kalau ada yang klaim narik saya, akan diguyu wong akeh (ditertawakan banyak orang), karena sudah tahu, karena saya nggak bisa ditarik-tarik oleh siapa pun, kecuali sama seniman karena seniman nggak pakai neko-neko kan, dia pake rasa saja,” tandasnya.(*)