Nana menambahkan, keluarga bahagia memiliki keterkaitan dengan pembangunan karakter bangsa.
“Dengan keluarga yang berbahagia, bangsa ini akan memiliki karakter dan menjadi kuat dan maju,” ujar Nana.
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, salah satu cara untuk mengimplementasikan kampanye kembali ke meja makan ini adalah dengan melibatkan ibu-ibu PKK.
Menurutnya, kegiatan PKK Kota Semarang saat ini mulai masif dilakukan, salah satunya dengan menggelar Gebyar 10 Program PKK. Bahkan, setiap minggunya Gebyar PKK ini berjalan di kecamatan-kecamatan.
Implementasi Lewat PKK
“PKK Kota Semarang saat ini sudah mulai melakukan banyak kegiatan, seperti Gebyar 10 Program PKK yang di dalamnya ada lomba masak, menghias dan mengimplementasikan 10 program PKK. Kami akan selipkan juga kampanye gerakan kembali ke meja makan yang digaungkan BKKBN,” imbuhnya.
Eksekusi gerakan ini, lanjutnya, akan sampai ke lini terbawah hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) dan tataran paling bawah.
“Dari PKK itu, kami akan ajak ibu-ibu untuk memasak, yang otomatis makanan yang disajikan di meja makan akan disantap bersama keluarga,” imbuhnya.
Dirinya menyadari, implementasi gerakan kembali ke meja makan butuh kesadaran masyarakat untuk bergerak. “Memang tidak bisa setiap waktu makan bersama. Tetapi bisa quality time, mungkin seminggu dua kali. Seperti saya, suami dan anak saya memiliki profesi berbeda-beda tetapi kami berusaha seminggu sekali dua kali,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita juga mempraktikkan kemampuannya memasak menggunakan resep dari Buku Resep Megawati Soekarnoputri untuk ibu hamil dan anak untuk baduta stunting.
Mbak Ita melakukan demo masak bersama Penasehat DWP BKKBN, Dr Reni Hasto Wardoyo, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah, Sinta Nana Sudjana dan Ketua Persit Chandra Kirana Daerah IV/Diponegoro, Sandy Deddy Suryadi.
Ada empat menu yang dimasak yakni Bubur Pelangi, Bubur Kentang Ikan Munjair, Bubur Ubi Ungu dan Semur Ayam.
“Bersama ibu-ibu tadi memasak menu resep Ibu Megawati, resep untuk ibu hamil dan anak untuk Baduta Stunting yang meliputi untuk umur 6-8 bulan, 9-11 bulan, 12-24 bulan dan untuk ibu hamil. Tentunya selain bergizi juga harganya murah,” ujarnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah