Melalui sistem baru ini, berbagai layanan kepegawaian kini dapat berjalan secara otomatis tanpa pengajuan manual.
“Digitalisasi sudah kami jalankan beberapa tahun terakhir, namun digitalisasi saja belum cukup. Dengan Auto Simpatik, pegawai tidak perlu lagi mengajukan berkas secara manual karena sistem akan berjalan otomatis,” jelas Joko.
Ia menyebut, sistem ini menyederhanakan 18 jenis layanan kepegawaian menjadi satu sistem terintegrasi yang mudah terakses. “Seluruh layanan kini dapat selesai hanya dalam satu klik. Semua proses terhubung secara otomatis dan komprehensif,” ujarnya.
Sebelum adanya sistem ini, ASN di Kota Semarang masih menghadapi kendala integrasi antar-layanan, yang menyebabkan proses administrasi berulang dan memakan waktu.
Dengan hadirnya Auto Simpatik, seluruh data dan layanan kini terhubung dua arah dengan sistem SI-ASN milik Badan Kepegawaian Negara (BKN), sehingga menghasilkan data yang lebih akurat dan proses yang lebih cepat.
Joko berharap, perbaikan layanan kepegawaian ini dapat berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan publik di Kota Semarang.
“Jika pegawai dilayani dengan baik, maka mereka juga akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Itu semangat yang ingin kami bangun lewat Auto Simpatik,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah