Menurut widodo ini disebabkan lantaran dua tahun lebih selama pandemi. Para pelajar hanya belajar daring saat itu. “Jadi kurang adanya pertemuan fisik atau tatap muka, ” imbuhnya.
Namun Diknas sudah mengambil langkah langkah akan bekerjasama dengan kepolisian, untuk melakukan pembinaan disetiap sekolah sekolah.
“Harapan saya nanti pas waktu upacara, pihak kepolisian ada yang jadi ispektur upacara, memberikan pembinaan, ” jelasnya.
Selain itu agar tidak ada semacam geng, pihaknya akan bekerjasama dengan sekolah terdekat, untuk memindahkan pelajar yang terindikasi nakal agar tidak dikumpulkan dengan yang nakal.
“Karena kan biasanya mereka berani karena ada temanya yang sudah akrab, jadi harus dipisahkan satu dengan yang lainya, ” ucap Widodo.
Saat ini pihak sekolah sudah melakukan mediasi dua pelajar tersebut, dan memnaggil orang tua masing masing. (Ak/El)
