Meski terlihat menggiurkan, ternyata berbisnis kerajinan tangan tak semudah yang kita bayangkan. Di awal perjalanan bisnisnya, Santi kerap menemui pembeli yang meremehkan karyanya.
“Banyak yang bilang kan cuma kain perca kenapa jual mahal, ini kan yang jual bukan barangnya tapi yang kita jual adalah kreativitas dan seni saya, kalau orang yang nggak bisa melihat seni dan kreativias biasanya lari,” ungkapnya.
Bahkan, Santi rela tidak menjual produknya ketika harga kerajinan tangan hancur. Menurutnya, ia bukanlah orang yang pasrah harga pasaran yang rendah.
“Banyak yang bisa bikin kaya punya kita, tapi jual lebih murah, nah saya nggak mau seperti itu. Mending barangnya hold dulu daripada terjual murah tapi nggak menghargai diri saya sendiri,” lanjutnya.
Menurut Santi, pengrajin boneka kain perca memang tidak sedikit, sehingga untuk dapat bertahan harus punya sesuatu yang berbeda. Oleh karena itu, ia terus berupaya menelurkan inovasi-inovasi baru.
“Puji Tuhan sekarang Boneka Nona Kriwil sudah banyak dibicarakan orang. Sekarang sudah jarang yang menawar. Dulu kalau ada saingan harga lebih murah gampang galau, sekarang karena yakin dengan kreativitas saya berani pasang harga,” pungkasnya.