Ekbis

BPS Semarang Dorong Literasi Statistik, Ajak Pelaku Usaha Dukung Sensus Ekonomi 2026

×

BPS Semarang Dorong Literasi Statistik, Ajak Pelaku Usaha Dukung Sensus Ekonomi 2026

Sebarkan artikel ini
BPS Semarang Dorong Literasi Statistik, Ajak Pelaku Usaha Dukung Sensus Ekonomi 2026
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang menggelar kegiatan sosialisasi literasi statistik bersama para pelaku usaha dan asosiasi bisnis di Openair Semarang. (Steve Arie/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang menggelar kegiatan sosialisasi literasi statistik bersama para pelaku usaha dan asosiasi bisnis di Openair Semarang. Hal ini dalam rangka peringatan Hari Statistik Nasional tahun 2025, Selasa (15/10/2025).

Kepala BPS Kota Semarang Rudi Cahyono menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat. Khususnya pelaku usaha, mengenai pentingnya data statistik dalam mendukung perencanaan dan pengambilan kebijakan pemerintah.

“Melalui sosialisasi ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa statistik memiliki peran penting dalam pembangunan. Data yang dari sensus ekonomi maupun survei menjadi dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan, melakukan evaluasi, hingga mengendalikan arah pembangunan,” ujar Rudi.

Rudi menambahkan, BPS berfungsi sebagai “kompas” pembangunan yang membantu pemerintah menilai efektivitas kebijakan melalui data yang akurat dan terukur. Karena itu, peran pelaku usaha menjadi sangat penting dalam memberikan data yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

BACA JUGA: BPS Kota Semarang Gelar FGD Evaluasi Standar Pelayanan Publik

“Kami mengundang teman-teman dari asosiasi pengusaha karena sebagian survei yang kami lakukan berbasis usaha. Harapannya, para anggota asosiasi dapat mendukung kami dengan memberikan data yang benar dan aktual. Dengan begitu, indikator yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kondisi ekonomi di Kota Semarang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rudi mengungkapkan bahwa pelaksanaan sensus ekonomi masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal respon dari sektor usaha. Menurutnya, survei berbasis rumah tangga cenderung lebih mudah dijalankan dibandingkan survei berbasis usaha yang memerlukan koordinasi dan izin lebih kompleks.

“Selama ini tingkat partisipasi dari sektor usaha baru sekitar 50 persen. Melalui kegiatan sosialisasi ini, kami berharap partisipasi tersebut dapat meningkat, sehingga data ekonomi yang terkumpul bisa lebih lengkap dan representatif,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminudin dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran data statistik dalam mendukung kebijakan pembangunan daerah.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan