Serupa, Warung Sembako Madura Delifsta 3 juga melayani pembeli selama 24 jam penuh. Dewi, penjaga warung itu menjelaskan, meski buka seharian penuh, kebanyakan warung kelontong Madura hanya dijaga oleh dua orang.
“Iya buka 24 jam, penjaganya ada dua, gantian tapi enggak yang harus 12 jam, istirahat kalau pas ngantuk,” katanya.
BACA JUGA: Razia Minuman Beralkohol, Satpol PP Kota Semarang Sita 194 Botol Berbagai Jenis
Warung Kelontong Madura tawarkan harga yang lebih murah
Menurut Sahid, salah satu kelebihan warung kelontong adalah harga yang lebih bersaing. Dibanding minimarket lainnya, harga barang di warung kelontong Madura memang lebih murah beberapa ratus rupiah.
Meski begitu, Sahid menyebut bahwa selisih harga antara warungnya dan minimarket sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja, tak sedikit pembeli yang lantas memilih berbelanja di warung kelontong itu lantaran perbedaan harga itu.
“Bisa lebih murah sedikit karena ngambilnya langsung dari agen, jadi harganya nggak semahal minimarket,” imbuhnya.
BACA JUGA: Gondol Uang Rp 100 Juta, Pelaku Perampokan Bersenjata Api Tertangkap di 3 Tempat Berbeda
Dalam sehari, Sahid mengaku bisa meraup omset hingga Rp3 juta. Angka tersebut terbilang lebih sedikit daripada omset yang sebelumnya ia raih saat bekerja di Jakarta.
“Kalau Semarang belum seramai di Jakarta dulu, mungkin sehari Rp3 juta, jarang dapat lebih. Kadang bisa sampai Rp5 juta juga tapi beberapa kali aja. Kalau di Jakarta setiap harinya bisa dapat Rp5 juta sampai Rp6 juta,” katanya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi