“Kami, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pemuda dan Olahraga kemudian memberikan tenggang waktu kepada pihak manajemen PSIS. Untuk menyelesaikan pembayaran perpanjangan masa pengelolaan stadion selama 1 bulan lebih. Namun karena sampai batas waktu yang telah di janjikan. Pihak manajemen PSIS tidak melakukan pembayaran perpanjangan pengelolaan. Maka sebagai upaya penyelamatan aset negara, Pemkot Semarang menerima penawaran pihak lain yang bersedia mengelola stadion Citarum,” terang Fravarta.
Fravarta menjelaskan dengan pengelolaan stadion Citarum Semarang oleh pihak lain, ia berharap pengelolaannya akan menjadi lebih profesional dan nantinya Stadion Citarum bisa bermanfaat oleh masyarakat. Dalam hal ini, manajemen PSIS juga bisa lebih fokus dalam mengelola, mengawal dan membesarkan PSIS.
“Intinya bahwa dengan pengelolaan Stadion Citarum melalui manajemen yang baru tidak kemudian membuat PSIS terusir. PSIS masih bisa tetap berlatih di sana,” pungkas Fravarta.
Managemen PSIS Semarang Tetap Bisa Manfaatkan di Stadion Citarum
Pengelola baru, rencananya sudah siap untuk memperbaiki sarana prasarana stadion Citarum yang saat ini kondisinya sudah tidak memadai. Di beberapa sudut stadion bahkan mengalami kebocoran dan kamar mandi atau toilet yang tidak terawat serta melakukan perbaikan sisi tribun dan sisi dalam.
Sementara itu komisaris PSIS, Khoirul Anwar menuturkan jika pihaknya tidak mengetahui kronologis sehingga ramai tersebar berita di media sosial. Justru pihaknya mengapresiasi langkah yang ditempuh Pemerintah Kota Semarang yang menerima penawaran pihak lain untuk mengelola Stadion Citarum. “Dengan langkah yang ditempuh ini, manajemen PSIS jadi bisa lebih fokus dalam mengurus PSIS, tidak memikirkan pengelolaan stadion Citarum. Toh, PSIS juga bisa tetap berlatih di Stadion Citarum,” tandas Khoirul. (*)
Editor: Elly Amaliyah