SOLO, 29/11 (beritajateng.tv) – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diminta bersiap untuk mengelola pasar desa. Kesiapan tersebut terkait kelembagaan BUMDes, menghitung potensi pendapatan pasar, hingga memperbaiki infrastruktur pasar desa. Pengelolaan pasar desa akan diserahkan ke BUMDes setempat mulai tahun depan. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi desa. Sebab, sebagian besar pasar yang dikelola Pemkab saat ini merugi.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Jateng Sri Marnyuni mengatakan, agar bisa mengelola pasar desa, BUMDes perlu mempersiapkan kelembagaannya. Selain itu, pengelola BUMDes perlu memperhatikan infrastruktur pasar karena hal ini menyangkut kenyamanan penjual dan pembeli. “Perlu dicek lagi apakah bangunan pasar masih bagus dan layak, bagaimana drainase dan toiletnya,” ujar Sri Marnyuni saat menjadi narasumber dialog Aspirasi Jawa Tengah “Pengalihan Kewenangan Pengelolaan Pasar Desa” di Studio TATV Solo, belum lama ini.
Selain itu, pengelola juga perlu memberikan pelayanan yang ramah ke pedagang dan pembeli. Jika perlu dengan mengadopsi model pelayanan di pasar modern. “BUMDes perlu mengajak seluruh pegawai di pasar agar memberi pelayanan ke pembeli dengan ramah, menyenangkan, dan informatif,” kata politisi PAN tersebut.
Yang tak kalah penting, BUMDes harus memperhatikan higienitas di pasar. Lapak pedagang haruslah bersih dan penataannya bagus. Dia berharap pengelolaan pasar desa membuat perputaran ekonomi di desa berputar lebih cepat. Sehingga mampu mewujudkan ketahanan ekonomi di desa. Hal itu bisa diwujudkan jika SDM BUMDes diisi orang-orang yang profesional.
Plh Kepala Dispermades Jateng Didi Haryadi mengatakan, pihaknya menargetkan pendirian 500 BUMDes setiap tahunnya. Saat ini dari 7.810 desa yang ada di Jateng, sebanyak 7.282 desa diantaranya atau 93 persen sudah memiliki BUMDes. Sementara 1.685 BUMDes atau 20 persen diantaranya sudah berbadan hukum. Dispermades Jateng juga memberikan pelatihan kepada pengelola BUMDes agar profesional.
“Terkait unit usaha BUMDes, salah satunya adalah pengelolaan pasar. Namun di Jateng tidak ada Dinas Pasar, adanya di kabupaten. Maka nanti kita kolaborasikan dengan kabupaten,” ungkapnya dalam dialog yang dipandu Host Nurkholis dan Co Host Okfied Sosendar tersebut.