“Kenapa protes? Ada yang menikmati keuntungan dari menggali, tapi ini sudah merusak. Sumber air sudah gak ada untuk pertanian dan kehidupan sehari-hari, sebenarnya [penambangan ilegal] gak sebanding,” tegasnya.
Tak hanya itu, Boyamin juga menyebut penambangan ilegal itu turut memakan korban jiwa karena alasan keamanan.
“Keamanan dari penambang sebenarnya tidak terjaga karena ini liar. Beberapa nyawa sudah [melayang] terjadi,” ucapnya.
BACA JUGA: Tebing Galian C Longsor di Perbatasan Semarang-Demak, Polisi Bakal Periksa Pengelola Tambang
Ia mengungkap, seharusnya penambangan di sekitar lereng Merapi-Merbabu berlangsung di daerah yang beroleh izin.
“Mestinya kalau ada izin, ya luar Taman Nasional Merapi-Merbabu dan dengan pengawasan ketat supaya tidak ada korban jiwa. Utamanya yang kami permasalahkan kan kerusakan lingkungan hidupnya,” tegas dia.
“Kalau bisa cek di Google Earth saja sudah ketahuan mana wilayah rusak dan itu membayahakan warga sekitar,” pungkas Boyamin. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi