SEMARANG, beritajateng.tv – Bagi perempuan yang hendak melaksanakan ibadah haji atau umroh, terkadang masalah haid bisa menjadi kendala yang mengganggu kelancaran ibadah.
Namun, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Dr. Cepi Teguh Pramayadi, dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), memberikan solusi bagi calon jamaah haji perempuan yang ingin menunda haid mereka.
Dr. Cepi menjelaskan bahwa salah satu cara yang umum dilakukan untuk menunda haid adalah dengan mengonsumsi obat hormon.
BACA JUGA: Heboh Suster Tega Lakukan Kerokan Pada Bayi 13 Bulan Hingga Merah Keunguan, Sang Ibunda Histeris
Obat yang mengandung hormon progesteron ini bekerja dengan cara mengubah fase menstruasi sehingga haid dapat tertunda.
“Tujuannya adalah supaya ibadahnya lancar dan tidak terganggu oleh haid,” ujar Dr. Cepi dalam sebuah wawancara.
Namun, agar efektivitasnya maksimal, Dr. Cepi menekankan pentingnya mengetahui waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat tersebut.
Waktu yang ideal adalah 14 hari sebelum tanggal perkiraan haid berikutnya, yaitu pada hari ke-14 dari siklus menstruasi pertama.
Untuk menghitung waktu yang tepat, Dr. Cepi memberikan contoh praktis: “Misalnya, seseorang diperkirakan akan menstruasi pada 30 Mei. Maka, obatnya harus mulai di minum pada 16 Mei, yaitu 14 hari sebelum tanggal tersebut.”
Untuk mempermudah perhitungan ini, Dr. Cepi menyarankan agar perempuan mencatat siklus haid mereka dengan menggunakan aplikasi pelacak siklus menstruasi.
Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah menentukan waktu yang tepat untuk mengonsumsi obat hormon dan memastikan ibadah haji atau umroh mereka berjalan lancar tanpa gangguan haid.
Dr. Cepi juga mengingatkan bahwa penggunaan obat hormon untuk menunda haid sebaiknya di lakukan dengan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter, terutama bagi yang memiliki riwayat kesehatan tertentu, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama ibadah.
Apakah boleh menunda haid sebelum menjalani ibadah haji?
Mengutip About Islam, para ulama memperbolehkan Muslimah untuk menggunakan pil penunda haid agar bisa menjalani semua rangkaian ibadah haji tanpa terganggu. Akan tetapi, penggunaan pil penunda haid harus di lakukan di bawah pengawasan dokter yang kompeten.
BACA JUGA: Inovasi Baru, Ada Posko Kesehatan di Kantor Bupati Blora